Model baju hangat sebenarnya cukup beragam. Ada sweater, sweatshirt, crewneck, hodie dll. Nah, seringkali sweater dan crewneck terlihat sama. Sebenarnya, apakah perbedaan sweater dan crewneck ? Yuk simak jawabannya di bawah ini
Fakta Crewneck Dan Sweater
Crewneck adalah kaos yang memiliki model leher bulat. Penggunaannya sudah dimulai sejak tahun 1932. Crewneck umumnya berbahan katun, seperti baby terry dan katun combed. Bahan lainnya adalah fleece.
Crewneck berbahan baby terry adalah yang paling nyaman. Bahan ini tidak terlalu tebal, tetapi cukup hangat di badan. Jika ingin memakai crewneck yang lebih tipis, bisa memilih bahan katun combed.
Sementara sweater berusia lebih tua dibandingkan crewneck. Baju hangat ini dibuat dari benang wol yang dirajut (knitted). Penggunaannya sejak 2000 tahun yang lalu dan sejak awal memang bertujuan untuk baju hangat.
Sweater telah mengalami banyak perkembangan dari masa ke masa. Termasuk model, bahan dan fungsinya. Nah, salah satunya adalah crewneck. Jadi bisa dikatakan crewneck adalah ‘anak’ dari sweater.
Pengembangan lainnya dari sweater adalah sweatshirt. Sama seperti crewneck, sweatshirt juga lebih banyak dibuat dari bahan katun dan turunannya. Jika crewneck bersifat unisex alias bisa dipakai pria dan wanita, maka sweatshirt lebih pada pakaian wanita.
Perbedaan Crewneck Dan Sweater
Walaupun crewneck adalah turunan sweater, tetapi antara keduanya tetap ada perbedaan. Berikut adalah perbedaan di antara dua jenis pakaian tersebut.
Dari segi fungsi
Sweater lebih berfungsi sebagai baju hangat. Sweater juga umumnya digunakan sebagai outer. Sementara crewneck walaupun juga digunakan sebagai outer, tetapi lebih berfungsi sebagai item fashion.
Crewneck juga dapat digunakan sebagai luaran ataupun baju biasa layaknya kaus biasa. Biasanya crewneck memiliki motif minimalis atau polos.
Dari segi bahan
Bahan sweater adalah wool yang dirajut, baik secaramanual maupun mekanis di pabrik. Bahkan pembuatan sweater secara manual masih dipertahankan hingga sekarang. Biasanya untuk hadiah bagi orang tersayang.
Sementara crewneck dibuat dari bahan katun dan turunannya. Bahan tebal digunakan sebagai outer, dan bahan yang tipis untuk crewneck yang digunakan sebagai kaos biasa.
Dari sejarahnya
Sweater sudah digunakan sejak 20 abad yang lalu, sejak wool ditemukan dan digunakan sebagai bahan pakaian dan selimut. Hal ini menunjukkan sweater jauh lebih tua dibandingkan crewneck.
Sebagai turunan sweater, tentu saja crewneck berusia jauh lebih muda. Penggunaannnya seiring dengan perkembangan teknologi fashion. Bahannya pun lebih beragam, termasuk ketebalan dan sifat kainnya.
Dari penggunaannya
Crewneck, pada awalnya justru bukan sebagai item fashion. Di Amerika, crewneck awalnya adalah pelapis bahu para pemain Football America yang berfungsi sebagai penyerap keringat. Nama crewneck sendiri baru digunakan pada tahun 1039. Merujuk pada jenis sweater yang digunakan oleh para atlet dayung.
Crewneck juga berkembang menjadi satu jenis outer lain yaitu sweatshirt. Sama-sama lebih digunakan sebagai item fashion daripada baju hangat.
Setelah mengenal perbedaan di antara keduanya, kini tinggal memilih yang sesuai dengan selera dan gaya busana Anda. Selain ukuran dan motifnya, sebaiknya perhatikan jenis kain yang digunakan.
Kain wol memiliki tingkat kualitas tertentu yang menentukan kelembutan dan kehalusannya. Wol alami cenderung lebih hangat daripada wol sintetik. Sedangkan ketika memilih bahan katun dan turunannya, baby terry adalah yang terbaik untuk crewneck.
Bahan ini memiliki sifat lentur dan lembut. Sedangkan bahan fleece jauh lebih tebal dan hangat. Demikian beberapa perbedaan sweater dan crewneck. Semoga bermanfaat.