Artis cantik Marshanda membuat pengakuan mengejutkan terkait masa lalunya yang pernah menjadi perbincangan. Seperti yang sempat viral, Marshanda pernah membuat kehebohan melalui sebuah video. Video yang beredar di tahun 2009 silam tersebut menunjukkan ungkapan kekesalan Marshanda.
Mantan istri Ben Kasyafani ini meluapkan emosi melalui video yang ia buat sendiri. Sontak saja, video yang beredar langsung menghebohkan dan membuat Marshanda menjadi perbincangan. Namun ternyata dampak dari video luapan emosi Marshanda yang beredar itu tidaklah main main.
Terlebih video tersebut beredar ketika Marshanda sedang berada di puncak karir. Kini Marshanda blak blakan mengenai dampak dan kelanjutan dari video yang beredar tersebut. Melalui program Nyonya Boss yang diunggah di kanal Youtube TRANS TV Official, Marshanda menceritakan masa lalunya itu kepada Nia Ramadhani.
Seperti yang diketahui, Nia Ramadhani merupakan teman lama Marshanda. Mereka pernah membintangi sinetron yang sama yakni Bidadari. Kepada Nia Ramadhani, Marshanda menceritakan apa yang dialaminya tersebut.
Berikut rangkuman pengakuan Marshanda soal masa lalunya. Meski banyak publik yang kaget dengan video yang beredar, Marshanda justru menanggapinya dengan santai. Artis berusia 31 tahun ini kala itu didiagnosa mengidap gangguan mental bipolar disorder.
Nia Ramadhani sendiri juga dibuat kaget dengan video Marshanda yang viral di tahun 2009 silam tersebut. "Gue sampai nanya ke teman gue tentang video lo yang marah dan macam macamnya, menurut gue secara logika kita sering banget lihat ada yang nangis dan sebagainya. Tetapi Marshanda juga begitu tetapi lebih cepat aja cuma dibuat image Marshanda gila," ujar Nia Ramadhani. Marshanda mengaku lega setelah ia bisa meluapkan emosinya dalam video yang membuat heboh kala itu.
"Mereka baru menemukan enaknya melakukan itu, ternyata bisa merasakan perasaan bebas. Nah 2009 itu yang gue rasakan," aku Marshanda. Nia Ramadhani ternyata masih mengingat betul kejadian yang dialami Marshanda kala itu. Menurutnya, apa yang dilakukan Marshanda dalam meluapkan emosi merupakan hal lumrah.
Namun baginya yang membuat persepsi Marshanda gila karena pernyataan orangtuanya. Nia Ramadhani mengingat bahwa pernyataan orangtua Marshanda yang membuat orang orang memiliki persepsi kalau ia gila. "Orangtua lo sendiri yang menyebutkan seperti itu. Bagaimana perasaannya?" tanya Nia Ramadhani.
Kendati demikian, Marshanda mengaku tak begitu terganggu dengan gangguan mental yang diidapnya ini. Nia Ramadhani pun sepakat kalau apa yang dilakukan Marshanda adalah sesuatu yang normal. “Sekarang, orang baru merasakan enaknya melakukan itu. Tahun 2009, ya, itu yang gue rasa. Padahal itu normal dan hak semua orang,” ungkap Nia Ramadhani.
Lebih lanjut, artis kelahiran 10 Agustus 1989 ini menganggap perilakunya saat itu adalah hal yang wajar. Bahkan Marshanda juga membantah kabar yang beredar kalau saat itu ia mengalami gangguan jiwa. “Itu normal kok, mungkin orang sekarang baru anggap itu normal. Atau dulu banyak yang tahu itu normal, tapi enggak dipublikasikan aja. Banyak orang yang baru lihat yang begitu,” ujar Marshanda.
Sempat membuat video luapan emosi, Marshanda mengungkapkan bahwa masalah terberatnya justru ketika ia bercerai dari Ben Kasyafani di tahun 2014. Ibu satu anak ini menuturkan bahwa banyak masalah yang datang dalam kurun waktu satu tahun. "Jadi itu terjadi ketika proses perceraian. Prosesnya itu gue masukkin gugatan cerai, terus tiga bulan kemudian gue melepas hijab, proses perceraian berlanjut dan banyak masalahnya dalam waktu satu tahun."
"Di 2009 gue didiagnosa alami bipolar disorder, selama berjalan waktu gue mau tetap sehat dan stabil dengan cara yang sehat," jelas Marshanda. “Pada masa itu gue emang proses perceraian. Dalam waktu setahun semua itu terjadi,” lanjut Marshanda. Melihat apa yang terjadi pada Marshanda, keluarga sempat memaksa membawanya ke rumah sakit jiwa (RSJ).
Bahkan keluarga sampai menjemput Marshanda ke apartemen. Ia pun menyayangkan apa yang dilakukan oleh keluarganya ini. Hal ini lantaran Marshanda sudah tahu apa yang harus ia lakukan dengan sakit yang dialaminya.
“Sebenarnya, keluarga juga tahu di 2009 2014 setiap gue berhenti minum obat, gue selalu balik sendiri ke psikiater atau psikolog, I can solve it,” papar Marshanda. Waktu itu, keluarga mengira Marshanda sedang mengalami gangguan kejiwaan dan tidak bisa mengontrol diri sendiri. "Jadi ada banyak anggapan ketika keluarga memutuskan gerebek dan bawa paksa ke rumah sakit. Yang disebutkan keluarga 'apakah kita mau menolongnya? karena dia gak punya self control', sementara mereka tahu ketika 2009 2014 saat gue stop minum obat lalu gak sanggup, gue selalu menolong diri sendiri, pergi ke psikiater," beber Marshanda.
Terkait apa yang dilakukan oleh keluarganya, Marshanda cukup menyayangkan. Ia merasa kurang dihargai oleh keluarganya sendiri. Kendati demikian, Marshanda mengaku telah memaafkan keluarganya seiring berjalannya waktu.
Bahkan Marshanda juga banyak memetik hikmah dari apa yang dia alami kala itu. Ia juga mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut dan dijadikan bekal untuk mengasuh buah hatinya. “Kalau gue maafin mereka, bukan soal karena gue baik sama mereka, tapi itu buat gue lepas dari belenggu yang membuat gue tertutup,” sambung Marshanda.