Tengah malam, dari dalam sebuah kontrakan terdengar suara seorang wanita mengucapkan, "astagfirullahalazim." Neng Yeti pada Jumat (16/10/2020) malam masih dilihat oleh tetangganya, Wiwin, sedang anteng duduk menonton televisi. Suasana tiba tiba berubah pada Sabtu dini hari.
Sekitar pukul 01.00 WIB, Wiwin mendengar keganjilan dari dalam kontrakan Neng Yati. Lebih kurang 30 menit, Neng Yati berteriak seperti kesakitan. Sebelum itu, terdengar suara tendangan berulangkali yang mengenai pintu kamar kontrakan.
"Terdengar menyebut astagfirullahaladzim," ucap Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan dari keterangan Wiwin, Kamis (22/10/2020). Berikutnya, saksi Wiwin tak lagi mendengar suara gaduh. Tapi berganti dengan suara mual dan batuk di kamar mandi Neng Yeti.
Sejak Sabtu pagi Neng Yeti tak kunjung keluar kamar kontrakannya. Biasanya saban pagi ia membeli sarapan kepada Dede. Akhirnya, Dede berkunjung ke kontrakan pelanggannya itu bermaksud menawarkan makanan.
Setelah tiba di kontrakan, berulangkali Dede menyapa tapi Neng Yeti tak kunjung muncul dari balik pintu. Ia tak bisa melongok masuk ke dalam kamar kontrakan karena terkunci. Diliputi rasa penasaran, Dede kebingungan lantas memanggil penjaga kontrakan, Mulyadi.
Dede meminta kepada Mulyadiagar membuka pintu kontrakan yang terkunci untuk mengecek kondisi Neng Yeti. Setelah pintu dibuka oleh Mulyadi, Dede masuk ke dalam kontrakan Neng Yeti. "Korban sudah terlihat terlentang, meninggal dunia," ucap Hendra.
Dede dan Mulyadi langsung pergi dari lokasi dan melaporkan Neng Yeti ke RW dan Polsek setempat. Baru tiga minggu Neng Yeti menempati kontrakan di Jalan Kampung Cibeureum, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Belum lama ini, korban menggelar syukuran tujuh bulanan kehamilannya.
Kasatreskrim Polresta Bandung, AKP Bimantoro Kurniawan, mengatakan korban ditemukan saksi mata pada pukul 18.00 WIB. "Kami mendapat laporan bahwa adanya penemuan mayat dalam rumah kontrakan," ungkap Bimantoro. Tak lama polisi mendatangi lokasi bersama Polsek dan Inafis untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Benar ada korban ibu muda, diduga menjadi korban pembunuhan," sambung Bimantoro. Polisi mengevakuasi korban ke rumah sakit untuk diautopsi. "Korban mengalami luka di wajah dan leher. Diduga akibat benda tajam."
"Diketahui juga korban dalam keadaan hamil. Diduga usia 7 bulan," kata Bimantoro. Polisi masih memeriksa para saksi dan menyelidiki siapa pelaku pembunuhan dalam kasus ini. "Dugaan ada, tapi kami masih memeriksa saksi saksi untuk menentukan siapa tersangkanya."
"Selanjutnya kami berupaya melakukan pengejaran pada terduga tersangka," ucapnya. Menurut Bimantoro, pihaknya sudah mengamankan barang bukti dari lokasi. Barang bukti tersebut meliputi satu cutter merah, satu cangkir plastik warna hijau.
Ada juga dua buah bungkus rokok, dua pisau dapur, selimut, dan lainnya. "Sekarang kami sedang mengejar pelaku berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti di TKP," ucapnya. Artikel ini disarikan dari berita Kompas.com dengan judul: : dan