Kelompok Houthi di Yaman mengklaim telah menewaskan delapan tentara Arab Saudi di Provinsi Marib, wilayah utara Yaman. Juru Bicara Houthi, Yahya Sarea, mengatakan pada Minggu (29/11/2020) malam waktu setempat, kedelapan tentara Arab Saudi tersebut tewas akibat serangan rudal sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency. Sarea mengatakan, mulanya pasukannya menembakkan rudal balistik Badr P ke lokasi pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi di Tadawin, Provinsi Marib, Yaman, pada Minggu malam.
"Pasukan rudal berhasil, pada Sabtu malam, menargetkan ruang operasi (pasukan) koalisi di kamp Tadawin di provinsi Marib, dengan rudal balistik Badr P, dan serangan itu akurat," kata Sarea. Sebelumnya, pada pekan lalu, kelompok Houthi mengklaim telah menembakkan rudal ke stasiun distribusi minyak yang dioperasikan perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco. Klaim tersebut dikeluarkan oleh Sarea pada Senin (23/11/2020) pekan lalu sebagaimana dilansir dari Reuters.
Sarea mengatakan serangan rudal tersebut menghantam stasiun distribusi minyak Aramco di Jeddah yang terletak di Laut Merah. Sarea menambahkan rudal yang digunakan dalam serangan tersebut adalah tipe rudal bersayap bernama Quds 2. "Serangan itu sangat akurat, dan ambulans serta mobil pemadam kebakaran melesat ke sasaran," kata Sarea.
Sarea berujar serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas tindakan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman. Pertempuran antara pasukan pro pemerintah dengan milisi Houthi masih terus bergolak di Yaman. Milisi Houthi dilaporkan berhasil menguasai beberapa provinsi di Yaman termasuk Ibu Kota Yaman, Sanaa, sejak 2014.
Pemerintah Yaman digulingkan dari kekuasaan di ibu kota Sanaa oleh kelompok Houthi pada akhir 2014. Sejak Maret 2015, pasukan koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi telah mendukung pasukan pro pemerintah Yaman melawan Houthi yang didukung Iran.