Seorang remaja bernama M Indra Pratama (19) tewas ditusuk kakak beradik berinisial AP dan JR. Korban sebelumnya sempat dikeroyok oleh enam orang saat menonton tari India di lokasi hajatan. Diketahui, korban adalah warga Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan.
Ia tewas ditusuk dengan luka di bagian dada sebelah kanan. Pelaku pengeroyokan berjumlah enam orang dan baru satu yang tertangkap polisi. Kapolsek Gandus Palembang AKP Paulin mengatakan, awalnya para pelaku dan korban bertemu di lokasi hajatan yang menyuguhkan tari India.
Lokasi hajatan tak jauh dari tempat tinggal korban. Kemudian, terjadi aksi saling serang antarkelompok pemuda di lokasi hajatan, yang berujung pada penikaman korban hingga tewas. Korban sendiri dikeroyok enam orang, termasuk kakak adik AP dan JR.
Setelah melihat korban tewas, para pelaku langsung melarikan diri. "Motif penusukan ini dendam atas ucapan korban," ujarnya. Tiga hari sebelum kejadian, AP dan JR tak suka dengan ucapan Indra yang menyebutkan jika mereka adalah pasangan "Boy Band".
JR sempat menantang Indra untuk berkelahi keluar kampung. Namun, ajakan itu tak digubris korban. Polisi saat ini baru mengamankan mengamankan seorang pelaku atas nama Apriansyah alias Ian (21). Ia diduga turut serta mengeroyok korban.
"Pelakunya ada enam orang, satu sudah ditangkap. Lima masih buron," kata Paulin, Rabu (4/11/2020). Sementara itu,tersangka Ian membantah telah terlibat dalam aksi penusukan tersebut. Ia mengatakan, saat kejadian berlangsung dirinya bermaksud hendak melerai.
Namun, rombongan dari korban yang lebih dari satu orang mengiranya akan ikut melakukan pengeroyokan. "Padahal saya mau melerai tapi malah ikut dikeroyok saya hanya membela diri. Saya memukul haya satu kali"ujarnya. Ian pun tak menyangkal jika motif pembunuhan itu dilatar pelakangi dendam antara AP dan JR dengan korban.
"AP dan JR itu sepupu saya, dia tidak suka di sebut "Boy Band"oleh si Indra ini," ujarnya.