Diare menjadi penyakit yang pastinya sudah banyak orang tahu. Hal ini lantaran karena rata-rata banyak orang yang sudah pernah mengalami diare. Penyakit yang satu ini terbilang cukup menyiksa penderitanya karena perut yang terasa mulas dan keinginan untuk terus pergi ke WC berkali-kali.
Seseorang yang mengalami diare akan terus mengeluarkan tinja dalam frekuensi yang lebih sering dari biasanya. Tinja yang dikeluarkan pun tidak normal, biasanya terlalu encer seperti air. Sehingga tidak heran ketika seseorang mengalami diare akan beresiko mengalami dehidrasi akibat banyak cairan yang sudah dikeluarkan dari tubuh.
Diare bisa terjadi pada siapa saja dan tidak mengenal usia. Jika diare terjadi pada anak-anak, maka orang tua harus ekstra waspada. Karena ada beberapa kasus kematian pada anak terjadi akibat kondisi diare anak yang tidak tertangani dengan baik.
Sedangkan jika diare terjadi pada orang dewasa pun juga perlu mendapatkan perhatian juga. Karena seperti yang sudah dijelaskan tadi, salah saat dampak yang bisa terjadi saat sedang diare adalah mengalami dehidrasi. Diare yang disertai dengan dehidrasi bisa menjadi fatal dan perlu mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin.
Umumnya diare terjadi karena terdapat virus, bakteri, atau parasit yang masuk ke dalam usus, sehingga menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. Namun ada juga beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang bisa terkena diare, antara lain:
- Alergi pada jenis makanan tertentu.
- Adanya organisme yang masuk ke dalam organ pencernaan.
- Mengonsumsi jenis makanan yang bisa memicu diare, seperti makanan pedas, makanan berlemak, makanan yang asam, dll.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik yang bisa memicu diare.
- Baru saja menjalani tindakan medis tertentu, sehingga memicu diare.
- Memiliki gangguan pencernaan lain.
Seseorang yang mengalami diare akan menunjukan gejala-gejala, seperti perut mulas, tinja yang lebih encer atau bahkan berdarah saat buang air besar, frekuensi buang air besar yang terlalu sering, pusing, lemas, kulit kering, serta mengalami dehidrasi.
Tentunya kondisi ini membuat tubuh tidak nyaman untuk beraktivitas. Maka dari itu, Anda perlu melakukan beberapa cara penyembuhan. Berikut ini ada beberapa tips mengobati diare dari Diarepedia yang bisa Anda terapkan, yaitu:
- Menghindari jenis makan dan minuman yang bisa memicu terjadinya diare.
- Jika diare yang diderita akibat pengaruh virus, bakteri atau parasit, maka bisa melakukan penyembuhan dengan mengonsumsi antibiotik.
- Penuhi kebutuhan cairan dalam tubuh dengan banyak minum air putih.
- Mencukupi asupan nutrisi tubuh dengan mengonsumsi makanan yang tepat.
- Istirahat yang cukup.
- Menggunakan obat anti diare.
Untuk tips dan cara mengobati diare dari Diarepedia yang terakhir menjadi sesuatu yang kerap orang-orang lakukan ketika terkena diare. Di pasaran ada banyak sekali obat diare yang bisa dikonsumsi saat terserang diare. Salah satu produk terbaik untuk obat diare saat ini adalah Entrostop. Obat Entrostop menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat lantaran bisa bekerja dengan baik dan cepat dalam menangani diare.
Entrostop ada yang berbentuk tablet, namun ada juga yang berbentuk cair. Untuk jenisnya hadir dalam dua pilihan produk, yaitu Entrostop dan Entrostop Herbal Anak. Untuk jenis yang Enstrostop ditujukan untuk pengobatan diare pada orang dewasa dengan dosisnya adalah 2 tablet atau 2 sachet setiap setelah selesai buang air besar. Sedangkan untuk Entrostop Herbal Anak ditujukan untuk anak-anak di atas usia 12 tahun, dengan dosisnya adalah 1 tablet atau 1 sachet setiap selesai buang air besar.