AC Milan yang dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Marcus Thuram, kini siap melayangkan tawaran kepada klub pemilik, Monchengladbach. Penampilan menawan yang dipertontonkan oleh Marcus Thuram mengundang minat klub Liga Italia, AC Milan untuk memboyongnya. Ayah Marcus Thuram, Lilian Thuram jpun memberikan jawaban bijaksana mengenai masa depan putranya, termasuk untuk menerima atau menolak AC Milan.
Rossoneri diketahui telah mengarahkan radar pengamatan mereka pada Marcus Thuram dan bersiap untuk membidiknya. Striker 23 tahun tersebut telah membukukan tiga gol dan enam umpan dalam 11 penampilannya bersama Monchengladbach di semua kompetisi musim ini. Namun usaha AC Milan mengamankan putra legenda Juventus itu diprediksi tak akan berjalan mulus.
Pasalnya tim tim elite Eropa pun berkeinginan akan hal yang sama, yakni memboyong Marcus Thuram. Sebut saja Arsenal, Juventus, Manchester United, Barcelona dan Manchester City adalah sederet tim elite yang siap menjadi ganjalan Rossoneri. Mengetahui putranya dibidik oleh banyak klub, Lilian Thuram memberikan jawaban yang bijaksana
Ia mengatakan bahwa masa depan akan karier sepak bola Marcus Thuram berada di tangannya sendiri. Marcus memiliki kebebasan kemana ia akan mejatuhkan pilihannya kelak. "Seseorang harus membiarkan putranya memilih masa depannya sendiri,” terang eks Juventus itu, dikutip dari laman .
Jika dilihat dari rekam jejak Lilian Thuram, Juventus dan Barcelona memiliki peluang yang besar untuk memboyong Marcus. Pasalnya dengan hubungan maupun koneksi antara Juventus, Barcelona dengan Lilian Thuram, maka sang putra bisa memilih di antara kedua bekas klubnya itu. Namun Lilian Thuram nampaknya memilih bersikap bijaksanna. Keputusan akan menerima pinangan klub mana lansgung berada di tangan dari Marcus Thuram.
Lilian Thuram pun sedikit menyinggung soal rasisme yang kerap terjadi di Liga Italia. "Yang membuat saya lebih sedih adalah itu (rasisme) diterima ( di Liga Italia),” klaimnya. “Dikatakan tidak mungkin menerima rasisme, tapi itu munafik. Yang muncul di stadion adalah citra masyarakat. Rasisme ada di mana mana," keluh Lilian Thuram.
“Masyarakat kita telah dibangun di atas gagasan bahwa menjadi kulit putih itu lebih baik, menjadi heteroseksual lebih baik, gagasan bahwa menjadi laki laki lebih baik daripada menjadi perempuan. “Anda dapat mengatasi gagasan ini dengan mengetahui bahwa beberapa orang tidak menginginkannya karena mereka tahu bahwa mereka diuntungkan dengan sistem ini," pungkasnya.